Home

Wednesday, June 21, 2017

10 Hal yang Harus Dilakukan Ketika Patah Hati

1. Menonton Secret Life of Walter Mitty
    Dengan genre drama komedi yang tersemat di film ini, aku lebih terkesan dengan kehangatan dan kesan-kesan kecil di beberapa scene yang diciptakan. Sedangkan drama dan komedinya malah aku rasa hanya bumbu sedikit. Ketika Mitty membuka kado dari sahabat yang tidak pernah ia temui, ketika ia menerima mainan karet masa kecil dari adik perempuannya, waktu berjuang mengejar Sean dengan skateboard, dan momen ketika majalah LIFE edisi terakhir sudah tercetak. Salahkan aku dengan suasana hati yang sedang sering-seringnya melow, aku lebih banyak menangis menonton film ini. Mungkin kamu harus coba menontonnya juga. Satu dari banyak film terbaik yang pernah dibuat!

2. Membaca Novel-Novel Tebal Kesukaan
    Ketika hidupmu hanya bisa dijalani dan bukan dilompati sesuka hati, cobalah tenggelam dalam novel-novel tebal. Kamu memang tidak bisa lari dari fase hidupmu yang lagi terasa pahit, tapi kamu bisa membayangkannya dalam kepalamu. Aku bisa ikut Harry Potter di kelas ramuan Proffesor Slughorn, mencampuri ingatan Dumbledore tentang Tom Riddle di pensieve, atau jadi penonton dalam intimnya cinta Zarah dan Gio yang baru sebentar bertemu. Ketika duniamu sedang terasa sempit, ada kepalamu yang bisa berimajinasi ke manapun kamu mau.

3. Pergi ke Luar
    Pergi ke luar ketika hatimu sedang kacau sama sekali bukan pilihan buruk. Bertemu orang baru di toko rajut kesayangan, dengarkan dia bercerita. Rasakan matahari yang menyengat kulitmu atau sedikit-sedikit rambutmu disentuh angin adalah sensasi menyenangkan untuk berhenti sejenak dari pelarianmu yang melelahkan. Lari dari sesuatu bukan berarti kamu mengurung diri. Cari pelarian yang lain.

4. Ngobrol dengan Kucingmu
    Aku rasa, akhir-akhir ini teman terbaikku adalah diri sendiri dan keluarga yang tentu saja tidak pernah pergi ke mana-mana seburuk apapun keadaanku. Tapi ada saat-saat aku ingin sendirian saja di rumah, tidak melakukan apapun, mungkin tidur tanpa ada suara kecuali cicitan burung dan gaduhnya rusa lari-larian. Disela-sela itu, aku membiarkan Emen di dekatku. Kadang aku menemaninya berjemur pagi, mengajaknya ngobrol, atau kugendong-gendong di kebun belakang tanpa memakai alas kaki. 

5. Merapikan Rak Buku dan Menjualnya Sebagian
    Rak bukuku ternyata sebagian besar terisi dengan novel-novel yang aku beli tanpa pikir panjang. Padahal untuk membelinya, uang itu sulit dicari. Lalu aku memilahnya, mana yang masih aku butuh simpan dan yang tidak. Menjual yang tidak aku butuh simpan ternyata melegakan.

6. Potong Rambut
    Buatku patah hati kemudian memotong rambut adalah dua hal yang berjodoh. Rasanya sedikit ringan setelah potongan rambutku berjatuhan di lantai kemudian disapu dan masuk ke tong sampah.

7. Bersih-Bersih Rumah
    Entah kenapa bersih-bersih jadi rutinitas yang semakin lama semakin aku nyaman melakukannya. Perasaan lega setelah semua bersih dan ada di tempatnya jadi semangatku tiap pagi. Semua ceria lagi!

8. Menangis Sepuasnya Sambil Menonton Perahu Kertas
    Kugy kabur dari semua orang dan menginap di rumah Karel, ia berusaha lari dari pilihan-pilihan yang ada, karena ia memang tidak bisa memilih. Ketika Keenan datang membawa seluruh perasaannya adalah yang tersedih. "Aku nggak bisa. Aku nggak mau 5 tahun atau 10 tahun lagi aku masih sakit begitu inget kamu. Aku nggak bisa, Nan." Novel dan filmnya sama-sama punya tempat di hati.

9. Dengarkan Playlist Lama Kesukaan
    Punya pacar bukan berarti buruk, tapi ternyata hal itu mempengaruhi pilihan musik dan film-filmku. Sebagian besar lagu-lagu yang aku dengarkan merupakan playlist pilihan pacar, begitu juga dengan film. Lagu dan film pilihannya memang bagus-bagus, tapi aku rindu diri sendiri.

10. Kerjakan Skripsimu Secepat Mungkin
      Mungkin kalau aku tidak patah hati, skripsi ini tidak akan sampai sejauh ini. Aku pingin secepatnya mendapatkan suasana baru. Pergi ke kantor, gajian di awal bulan, belanja kebutuhan pakai uang sendiri, atau mungkin hidup mandiri di kota lain. 

No comments:

Post a Comment