Home

Saturday, January 31, 2015

Pak Sun

Untuk: Pak Sun
Aku tidak tahu seberapa istimewa surat cinta kedua ini, tapi entah apa, ada yang menggerakkan jari-jemariku untuk menuliskannya untukmu.

Selamat pagi, Pak Sun!
Apa ada seseorang yang mengucapkan selamat pagi padamu selain aku?
Mungkin ada isterimu yang sedari subuh sudah menyiapkan teh atau kopi. Ada anakmu yang menemani ngobrol. Ada cucumu yang kamu gendong dan bercandai. Pasti riuh tawa dan kehangatan mereka ini sudah cukup daripada selamat pagi dariku. 

Jum'at waktu itu adalah pertama kali aku melihat Pak Sun.
Pak Sun bersama anak-anak perempuan, mungkin mereka masih SD, mereka berisik sekali berebut perhatianmu. "Pak Sun habis itu aku ya!","Pak Sun gaya katak ya!" dengan tenang Pak Sun hanya mengangguk-angguk, disertai senyum, "Ya, kamu dulu. Rasah kesusu le renang. Rasah kesusu."

Melihat Pak Sun seperti melihat kehangatan kakek kepada cucunya.
Sungguh, aku jadi ingin menemui mbah kakung dan bermain layangan di sawah belakang rumah. 

Beberapa kali belakangan, aku dan Pak Sun sempat berbicara basa-basi. Pertanyaannya memang itu-itu saja, "Sendiri mbak? Lho mana temennya?" atau "Sendiri mbak? Masnya ke mana?" tapi dengan itu aku merasa aman berenang sendirian. Ada Pak Sun. 

Pak Sun, berapa umurmu? Aku selalu membayangkan Pak Sun muda adalah atlet renang handal. Mungkin selemari penuh piala dan medali sudah lebih dari cukup. Kini anak-anak perempuan itulah calon pialamu, jika mereka telah mampu berenang, Pak Sun sudah menang.

Sampai bertemu di Jum'at minggu depan Pak Sun!
Semoga Pak Sun selalu sehat.

Dariku,


Perempuan berbaju renang pink, yang berenang sendirian.

2 comments:

  1. aw, jangan keseringan berenang sendirian yaaaa
    semangat terus nulisnyaaa <3

    ReplyDelete