Home

Tuesday, February 3, 2015

Bumi

Hai.
Tolong jangan kaget. 
Dan ini bukan surat cinta. 
Ini sama seperti yang kamu kirimkan untukku setahun lalu dengan amplop putih kebesaran. 
Kali ini boleh kan aku yang menawarkan damai? Sebenarnya aku bingung, memangnya waktu itu kita sudah benar-benar baikan ya?
 
Perlu diketahui, surat ini aku tulis dengan persiapan nyali terlebih dahulu, dan mental kuat tentang apa yang nanti menjadi opinimu setelah membacanya. Ah barangkali itu tidak penting, aku tidak perlu malu lagi, karena mau bagaimana pun semua sudah tahu tentang kisah Langit dan Bumi. Yah, tentu kini tinggal kamu saja. Langit buatku sekarang hanya hamparan warna biru muda kadang dihiasi putih kelabu.

Ada dua kabar gembira yang perlu kamu tau,
Pertama, aku sedang senang hidupku kembali cerah berwarna. Bukan, bukan lagi karena orang lain. Aku sekarang sudah pandai memeluk diriku sendiri, berdiri sendiri kalau jatuh, dan mendengarkan diriku sendiri kalau sedang sakit. Aku juga sedang sibuk dengan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang sebelumnya tidak pernah aku lakukan padahal sangat ingin aku lakukan. Sudah, jangan ungkit lagi alasan di balik itu.

Yang kedua, -semoga aku tidak salah bicara-, aku menemukan orang lain.
Atau ditemukan? Aku bahagia sekali jika memang aku ditemukan. Tapi aku harap aku juga sama untuknya, aku menemukannya. Siklus jatuh cintaku begitu langka dan jarang. Jadi apabila aku jatuh cinta, semoga memang aku jatuh di orang yang tepat.

Banyak yang mau aku bicarakan denganmu, agar perdamaian ini berjalan lancar dan selesai tanpa ada kelanjutannya. Aku harap hari itu segera tiba agar legaku cepat juga datangnya. 

Selamat menikmati kembali persembunyianmu! 

2 comments:

  1. siapa yang sembunyi? jodohnya? hihi
    semoga tetap semangat nulisnya ya <3

    ReplyDelete
  2. suka banget tulisan pada posting yang ini. bagus :)

    ReplyDelete